Senin, 14 November 2016

TEORI JOHARI WINDOW


Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback.

Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan masing-masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri, peningkatan personal & komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan peningkatan tim dan hubungan inter-grup.

Terminologi kata Jendela Johari mengarah pada-personel/dari pribadi dan orang lain. Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela joharu. Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari juga berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory (EQ), dan kesadaran individu serta peningkatan EQ.

Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan menerima feedback adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback tersebut, kita bisa melihat/mengenal orang lain, dan demikian sebaliknya. Individu lain juga belajar bagaimana pandangan kita terhadap mereka. Feedback menginformasikan kepada individu ataupun kelompok, baik secara verbal maupun non-verbal dalam berkomunikasi. Informasi yang diberikan seseorang menceritakan kepada yang lain bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia, bagaimana perasaannya, dan apa yang diterimanya (feedback dan self disclosure). Feedback juga bisa diartikan sebagai reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya lebih menonjol pada persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku seseorang bisa mempengaruhi mereka (menerima feedback).
Ketika Jendela Johari digunakan untuk membangun hubungan antar kelompok 'personal' dikategorikan sebagai kelompok dan 'orang lain' menjadi kelompok lain.

Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau malah tidak tahu sama sekali.

Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari tersebut dapat dilihat pada diagram di berikut:   

Known by self
Unknown by self
Arena "Diri Terbuka"
Blind Area    "Diri Buta"
Hidden Area "Diri Tersembunyi"
Unknown Area "Diri Tak Dikenali"

Dari diagram tersebut, bisa dijabarkan:
  • Pada kolom 1.  Disebut dengan "diri terbuka", apa yang diketahui oleh 'personal' atau individu juga diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan 'daerah terbuka' atau 'areal bebas' atau 'diri bebas' ataupun 'arena'.
  • Pada kolom 2. Disebut dengan "diri buta". Apa yang diketahui oleh individu tidak diketahui. bisa juga disebut "blind spot: atau :blind area".
  • Pada kolom 3. Disebut dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si individu tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah tersembinyu" atau "daerah yang dihindari".
  • Pada kolom 4. Disebut dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui oleh individu juga tidak diketahui oleh orang lain.


Selanjutnya, uraian masing-masing kolom / kuadran:

Jendela Johari pada Kuadran - I (Diri Terbuka)

Pada Jendela Johari pertama ini dikenal juga sebagai "daerah bebas aktivitas" adalah berisikan informasi mengenai personal / individu-perilaku, kebiasaan, perasaan. Emosi, pengatahuan, pengalaman, keahlian, pandangan, dan lain-lain. Kemudianm ditetapkan sebagai person (the self/diri) dan kelompok ('other'/orang lain).

Substansi dari kelompok seharusnya selalu berusaha 'membangun' daerah/diri terbuka kepada setiap individu, karena ketika bekerja pada wilayah ini dengan orang lain pada saat paling efektif dan produktif, dan kelompok juga demikian kondisinya. Diri terbuka ini dapar dilihat pada ruang di mana komunikasi dan kerja sama yang baik terjadi, bebas dari kerusuhan, ketidakpercayaan, kebingungan, konflik dan kesalahpahaman.

Kuadran terbuka mempersembahkan hal-hal yang sama-sama diketahui oleh individu maupun orang lain. sebagai contoh; X mengetahui nama Z dan demikian sebaliknya. Dan jika mereka menel;usuri ke webside pribadi masing-masing diri, maka mereka akan saling mengetahui apa yang menjadi kesukaan/ketertarikan masing-masing. Kuadran terbuka bisa juga mencakup tidak hanya informasi faktual, tetapi juga bagaimna perasaan, motivasi, perilaku, keinginan, kebutuhan, dan lain- lain. Dari si X atau pun Z, pokoknya informasi-informasi yang bisa mewakili diri individu. Ketika kita bertemu dengan orang-orang baru, ukuran kuadran terbuka tidak terlalu luas. Sejak setelah ada waktu tersisihkan untuk saling bertukar informasi, lain halnya ketika proses mendalami seseorang, Jendela (shades) akan bergerak ke bawah atau ke kanan, menempatkan lebih banyak informasi ke dalam Jendela Terbuka.



Jendela Johari pada Kuadran -  II (Diri Buta)

Dengan mencari atau mendapatkan feedback dari orang lain, seharusnya bisa mengurangi gejala pada Jendela / kuadran ini dan dapat memperluas "diri terbuka" yang notabenenya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri, kuadran dua ini tidak efektif untuk dibawa ke individu atau kelompok

Ambil contoh, ketika X makan malam direstoran dengan Z, lalu ketika telah menempel sesuatu entah itu remah makan atau apa, di wajah X, maka X tidak akan tahu, sedangkan Z sangat leluasa untuk segera mengetahui ada sesuatu menempel di wajah X. Pada saat Z mengatakan ada sesuatu di wajah X, maka jendela akan mengarah ke kanan, memperluas daerah "diri terbuka".



Jendela Johari pada Kuadran – III (Diri Tersembunyi )

Daerah tersembunyi mencakup sensitivitas, ketakutan, agenda tersembunyi, rahasia, banyak hal yang diketahui oleh seseorang tapi tidakdiceritakannya untuk berbagai alasan. Contohnya saja dalam webside pribadi, X tidak pernah menyebutkan apa salah satu rasa favorit eskrim yang paling disukainya, informasi tersebut merupakan kuadran tersembunyi X, namun ketika X membuka rahasianya dengan mengatakan bahwa coklat adalah eskrim kesukaannya, maka X mendorong kuadrannya ke bawah sehingga sedikit memperluas "diri terbuka" atau arena.

Sekali lagi, ada begitu banyak rahasia yang belum terbongkar, ketika terjadi upaya untuk saling mengenal dan percaya satu sama lain, maka akan tercipta suatu kenyamanan dalam membuka diri sendiri, inilah yang dinamakan "self disclosure”.

Informasi dan perasaan-perasaan tersembunyi yang relevan seharusnya bisa dipindahkan ke daerah/diri terbuka melalui proses 'dis closure'. Intinya, membuka diri dan mengekspos perasaan & informasi yang relevan melalui proses exposure dan self disclosure terminologi Jendela Johari, agar dapat memperluas daerah diri terbuka. Dengan berbagai cerita apa yang kita rasakan dan hal-hal lain seputar diri akan membantu mengurangi "daerah/diri tersembunyi", di lain pihak, tentu saja dapat memperluas daerah/diri terbuka, yang tidak lebih baik dari pengertian, kerjasama, kepercayaan, produktivitas dan keefektipan tim kerja, mengurangi daerah/diri tersembunyi (hidden area) juga membantu mengurangi kebingungan, tingakta kesalapahaman, miskin komunikasi, dan lain-lain.



Jendela Johari pada Kuadran – IV (Diri Tak Dikenal)

Kuadran ke empat ini mengandung informasi, perasaan, kemampuan laten, pengalaman, dan lain-lain yang sama sekali tidak diketahui baik oleh individu yang bersangkutan maupun oleh orang lain, hal-hal tersebut di atas bisa jadi cukup dekat ke permukaan, yang mana cukup positif dan berguna, atau bahkan bisa jadi aspek- sapek yang lebih dalam dari personaliti seseorang yang mempengaruhi tingkat perilakunya. Kebanyakan daerah tertutup ini dijumpai pada anak-anak muda dan orang-orang yang minim pengalaman atau kepercayaan diri.

Berikut beberapa faktor daerah tertutup yang mempengaruhinya:
  • Tingkat kemampuan yang dibawah rata-rata atau sedikit mendapat kesempatan, kepercayaan diri yang minim, dan kurang berlatih.
  • Kemampuan alami, bahwa seseorang tidak menyadarinya.
  • Ketakutan atau menghindari diri bahwa mereka memiliki potensi untuk terjangkit penyakit yang tidak diketahui.
  • Terkondisikan oleh perilaku atau kebiasaan sedari kecil.  Daerah/diri tertutup ini juga dipengaruhi oleh perasaan terkesan atau perasaan- perasaan tidak nyaman lainnya yang berakar pada kejadian-kejadian formatif dan pengalaman pahit pada masa lalu, yang mempengaruhi si individu secara berkelanjutan. Untuk pekerjaan dan dalam konteks organisasi, Jendela Johari sebaiknya tidak digunakan pada kasus di atas.


JENDELA IDEAL ITU

Idealnya sebuah jendela diri itu bisa dilihat dari tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada jendela ini ukuran arena atau diri terbuka akan meningkat, dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk saling memberi feedback dan difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.



Arena/daerah/diri terbuka menyarankan kita untuk membuka diri kepada anggota kelompok lainnya, karena dengan adanya keterbukaan, anggota kelompok lain tidak akan bersikap intropert (tertutup) atau malah akan lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan mengerti bagaimana sikap dan sifat kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada akhirnya akan memberikan feedback yang positif pula.

Sedikit tambahan mengenai faktor-faktor yang menghambat individu dalam memperbaiki jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan dan hubungan dari individu itu sendiri.


Faktor penghambat dari lingkungan
Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya; ada pihak yang lebih dominan sehingga menghambat pengembangan diri.

Faktor Intern
Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tidak bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.
Ø  Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
Ø  Faktor Usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda lebih hebat karena produktif.


Pengaruh antara faktor psycologis (pembelajaran) dan subbudaya (agama) dengan keputusan membeli

Komunitas Muslim di seluruh dunia telah membentuk segmen pasar yang potensial dikarenakan pola khusus mereka dalam mengkonsumsi suatu produk. Pola konsumsi ini diatur dalam ajaran Islam yang disebut dengan Syariat. Dalam ajaran Syariat, tidak diperkenankan bagi kaum muslim untuk mengkonsumsi produk-produk tertentu karena substansi yang dikandungnya atau proses yang menyertainya tidak sesuai dengan ajaran Syariat tersebut. Dengan adanya aturan yang tegas ini maka para pemasar memiliki sekaligus barrier dan kesempatan untuk mengincar pasar khusus kaum Muslimin.

 Pemahaman yang semakin baik tentang agama makin membuat konsumen Muslim menjadi semakin selektif dalam pemilihan produk yang dikonsumsi. Khusus di Indonesia, konsumen Muslim dilindungi oleh lembaga yang secara khusus bertugas untuk mengaudit produk-produk yang dikonsumsi oleh konsumen Muslim di Indonesia. Lembaga ini adalah Lembaga Pengawasan dan Peredaran Obat dan Makanan – Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Lembaga ini mengawasi produk yang beredar di masyarakat dengan cara memberikan sertifikat halal sehingga produk yang telah memiliki sertifikat halal tersebut dapat memberi label halal pada produknya. Artinya produk tersebut secara proses dan kandungannya telah lulus diperiksa dan terbebas dari unsur-unsur yang dilarang oleh ajaran agama Islam, atau produk tersebut telah menjadi kategori produk halal dan tidak mengandung unsur haram dan dapat dikonsumsi secara aman oleh konsumen Muslim.

Produk-produk yang mendapat pertimbangan utama dalam proses pemilihannya berdasarkan ketentuan Syariat yang menjadi tolok ukur untuk konsumen Muslim adalah produk-produk makanan dan minuman. Ketidakinginan masyarakat Muslim untuk mengkonsumsi produk-produk haram akan meningkatkan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses pemilihan produk (high involvement). Dengan begitu akan ada produk yang pilih untuk dikonsumsi dan produk yang disisihkan akibat adanya proses pemilihan tersebut. Proses pemilihannya sendiri akan menjadikan kehalalan sebagai parameter utamanya. Ketentuan ini membuat keterbatasan pada produk-produk makanan untuk memasuki pasar umat Muslim. Konsumen Muslim sendiri juga bukan tanpa kesulitan untuk memilah produk-produk yang mereka konsumsi menjadi produk dalam kategori halal dan haram. Tentunya untuk memeriksakan sendiri kondisi kehalalan suatu produk adalah kurang memungkinkan. Hal ini berkaitan dengan masalah teknis dalam memeriksa kehalalan suatu produk, seperti uji kimia, pengamatan proses serta pemeriksaan kandungan produk.


Adanya LPPOM-MUI dapat membantu masyarakat memudahkan proses pemeriksaan kehalalan suatu produk. Dengan mendaftarkan produk untuk diaudit keabsahan halal-nya oleh LPPOM-MUI sehingga produknya bisa mencantukan label halal dan hal itu berarti produk tersebut telah halal untuk dikonsumsi ummat Muslim dan hilanglah barrier nilai yang membatasi produk dengan konsumen Muslim. Hal ini berarti peluang pasar yang sangat besar dapat terbuka.



Dengan adanya label halal ini konsumen muslim dapat memastikan produk mana saja yang boleh mereka konsumsi, yaitu produk yang memiliki dan mencantumkan label halal pada kemasannya. Secara teori maka, untuk para pemeluk agama Islam yang taat,pilihan produk makanan yang mereka pilih adalah makanan halal yang diwakili dengan label halal.


PEMBELAJARAN

Menurut Schiffman dan Kanuk (2010:210), pembelajaran adalah “The process by which individuals acquire the purchase and consumption knowledge and experience that they apply to future related behavior.” Dapat diartikan bahwa pembelajaran konsumen itu merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berubah dan menghasilkan pengetahuan dan pengalaman.
Menurut Kotler (2004:198), Proses belajar seseorang merupakan hasil yang saling mempengaruhi dari empat unsur dasar, yaitu :
  1. Dorongan, yaitu rangsangan internal (dalam diri konsumen) yang muncul karena adanya kebutuhan sehingga memaksa mereka untuk bertindak. Konsumen yang ingin membeli rumah baru akan terdorong untuk mencari informasi apapun mengenai hal yang berkaitan dengan rumah, misalnya lokasi hunian, bentuk dan tipe rumah, harga, cara pembayaran, lingkungan hunian, dan sebagainya.
  2. Isyarat, yaitu stimulus yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana tanggapan seseorang. Iklan, kemasan produk, harga, dan produk adalah stimulus atau isyarat yang akan mempengaruhi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
  3. Respon, merupakan reaksi perilaku seseorang terhadap dorongan dan isyarat yang diperoleh. Belajar terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap isyarat tersebut.
  4. Penguatan, adalah kondisi yang terjadi apabila perilaku individu terbukti dapatmemperoleh kepuasan. Ini berarti, perilaku individu yang sama akan terulang apabila penguatan tersebut positif dan sebaliknya tidak terulang jika negatif.



SUBBUDAYA

Kotler dan Keller (2009:166), menyatakan bahwa “Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka.” Subbudaya yang terdiri dari kelompok kebangsaan, keagamaan, ras,dan wilayah geografis.




  • Islam Sebagai Subbudaya
Menurut Shiffman dan Kanuk (2010:400), para anggota dari semua kelompok agama cenderung membuat keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh identitas keagamaan mereka. Pada umumnya, perilaku konsumen secara langsung dipengaruhi oleh agama dalam hal pemilihan dan pembelian produk.

Menurut Shaari dan Shahira (2010:444) ada 4 dimensi penentu pembelian produk halal, dimensi tersebut adalah:

  • Konsep pemasaran. Reaksi konsumen terhadap strategi pemasaran memiliki dampak besar pada keberhasilan perusahaan. Pemahaman dasar konsumen dalam pemasaran menuntut perusahaan untuk menciptakan bauran pemasaran yang dapat memuaskan pelanggan mereka dengan menganalisis apa, di mana, kapan dan bagaimana konsumen membeli.
  • Kesadaran. Munculnya kesadaran di antara konsumen Muslim tentang kehalalan produk untuk menghindari penggunaan produk yang terdiri dari zat alkohol, lemak babi, hewan atu hal-hal yang tidak halal dalam produk.
  • Sertifikasi Halal. Proses untuk memperoleh sertifikat halal melalui beberapa tahap untuk membuktikan bahwa bahan, proses produksi memenuhi standar LPPOM-MUI.
  • Agama. Memainkan peran penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku serta keputusan pembelian konsumen.

TEKNIK PRESENTASI

Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.

Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan.

Hal yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai berikut :
  • Menarik minat dan perhatian peserta
  • Mengarahkan perhatian peserta
  • Mempertahankan minat dan perhatian peserta
  • Menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
  • Menjaga etika atau kode etik presentasi



Menampilkan presentasi yang menarik dan memukau, mutlak dilakukan oleh seorang presenter. Berikut ada beberapa teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang akan membuat audiens Anda terpukau dengan penampilan Anda.

1.       Teknik Bercerita
Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens. Terlebih, jika cerita dikemas dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi pikiran audiens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens.

Bagaimana cara menggunakan cerita dalam  presentasi?
Gunakan cerita yang sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi Anda atau pengalaman orang lain yang inspiratif, mengharukan atau pun yang lucu.  Berceritalah dengan penuh antusias dan penghayatan.

2.       Teknik Humor
Beberapa presentasi terbaik dan terjelek mengandalkan humor. Perbedaannya terletak pada kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara tepat akan membuat audiens benar-benar terhibur dengan presentasi Anda. Terlebih, jika humor disampaikan natural. Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan humor yang tidak dibuat-buat. Kalaupun memang humor itu sudah menjadi bagian dari persiapan Anda. Anda harus benar-benar sudah melatihnya, sehingga Anda mampu menyampaikannya senatural mungkin. Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan diri menggunakan humor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena menggunakan humor dalam presentasi membutuhkan keterampilan khusus yang tidak semua presenter mampu melakukannya.

3.       Teknik Pengulangan
Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sampaikan, Anda bisa menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Anaphora adalah istilah Yunani yang digunakan untuk menggambarkan pengulangan dari kata atau frase yang sama pada awal klausa atau kalimat berurutan. Teknik presentasi Anaphora biasanya digunakan pada presentasi atau pidato yang inspirasional atau motivasional. Tujuannya adalah untuk mengajak audiens dan mempengaruhi emosi audiens supaya menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh presenter.

4.       Teknik The Rule Of Three
The Rule Of Three adalah salah satu teknik presentasi kelas dunia yang sudah banyak digunakan oleh pakar-pakar presentasi dari zaman-zaman. Teknik ini akan memudahkan Anda untuk mengekspresikan konsep lebih lengkap, menekankan poin presentasi Anda, dan memudahkan audiens mengingat apa yang Anda sampaikan.

5.       Teknik Vocal
Suara adalah kekuatan utama seorang presenter.  Menarik dan tidaknya sebuah presentasi salah satunya juga akan sangat ditentukan dari teknik vocal ini. Karena itu jika Anda ingin bisa tampil menarik maka gunakan teknik vocal ini Anda dengan baik. Bicaralah dengan suara yang jelas, tidak bergumama, gunakan nada atau suara yang dapat mereflesikan pesan yang akan Anda sampaikan. Lakukan varisasi pada vulume suara, kecepatan berbicara maupun kedalam suara yang Anda sampaikan.

6.       Teknik Body Lenguage
Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power Of Public Speaking menjelaskan ada dua manfaat menggunakan bahasa tubuh  yaitu untuk memperkuat kata-kata dan sebagai cerminan perasaan. Jadi apa yang Anda sampaikan, bagaimana perasaan Anda dapat dengan mudah terlihat oleh audiens jika didukung dengan bahasa tubuh yang senada.

7.       Jadi diri sendiri

Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa saja yang Anda kagumi. Kenapa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka. Cara terbaik menjadi presenter yang  menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri sendiri. Anda harus memahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu menggunakan teknik sesuai dengan kemampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai diri Anda, bukan sebagai orang lain. Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri sendiri.

MARKETING SERVICE

Apa yang dimaksud dengan service marketing dan Jelaskan bagaimana implementasinya daripada service marketing ?

AMA (2004) mengatakan bahwa “Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses penciptaan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikinan rupa, sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholdernya.” (Pelanggan, karyawan, perusahaan lain, persaingan, dan masyarakat secara umum).

Service Marketing adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan menarik dan mempertahankan pelanggan, guna untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan organisasi/perusahaan.



Implementasi Marketing
  1. Informasi manajemen memainkan peran penting dalam pemasaran jasa
  2. Informasi tidak hanya dikumpulkan selama riset pasar awal tetapi juga selama layanan (marketing) seluruh proses.
  3. Informasi dapat menyebar tidak hanya selama tahap komunikasi awal tetapi juga (dan terutama) selama proses produksi layanan.
  4.  Penting untuk memastikan arus informasi yang efektif dalam perusahaan.


Bagaimana kita bisa menciptakan customer service adalah sangat bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Kreativitas dan komitmen sangat dibutuhkan dalam hal ini agar perusahaan kita bisa menjadi unik di mata konsumen dan mampu tampil menonjol. Selain mutu produk atau layanan yang diberikan perusahaan, customer service adalah komponen terpenting berikutnya yang menentukan daya tahan dan daya saing suatu perusahaan.

Selasa, 17 Mei 2016

BROADCASTING


Broadcasting adalah distribusi audio atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.Para penonton mungkin masyarakat umum atau sub-relatif besar penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.
Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.
Pengertian Broadcast :
Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.
Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio
Kalimat broadcasting berlaku pada dunia pertelevisian dan radio.Dimana duniabroadcasting ini selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya untuk kalangan remaja. Jenis produksi yang diproses oleh perusahaan broadcasting antara lain : Profile Perusahaan (Corporate Profile), Program Televisi (TV Program), Musik Video (Video Clip), Iklan Televisi (TV Comercial).
Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang disebut komunikator yang ditujukan kepada sejumlah sasaran dalam hal ini adalah komunikan. ecara umum, broadcasting merupakan sajian program acara dalam proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk menghibur dan mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak penyiaran.

Menurut Ben H. Henneke, seorang ahli radio siaran mengartikan Broadcasting (Penyiaran) adalah :
“ Radio Announcing is nothing more than an attempt to communicate information may reach millions, it is directed to to the individual listener and the communication is complete only when the listener hears, comprehends, is interested and then act upon what he hears”
(Penyiaran tidak lain adalah hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya pada pendengar secara perorangan dan komunikasi tersebut sempurna bila pendengar
Kelima syarat itu jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan adalah sebagai berikut:
a.       Harus tersedia spektrum frekuensi radio.
b.      Harus ada sarana pemancaran (transmisi)
c.       Harus adanya perangkat penerima siaran (receiver).
d.      Harus adanya siaran (program atau acara)
e.       Harus dapat diterima secara serentak/bersamaan

BROADCASTING DALAM ILMU KOMUNIKASI
Broacasting merupakan sub disiplin ilmu komunikasi terapan (applied communication)yang khusus mempelajari pengemasan pesan melalui media massa elektronik seperti televisi, radio dan internet.
Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan denga masyarakat luas.
Ruang lingkup broadcast meliputi:
1.       Presenter
2.       Kameramen
3.       Wartawan media
4.       Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi.Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter televisi dan produser.Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis.Radio dan, khususnya televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.


Pekerjaan menjadi seorang broadcaster (sebutan untuk mereka yang bekerja di bidang broadcasting) sangat mengasyikkan bahkan banyak tantangan yang setiap hari mereka temui. Lalu apa saja yang ada dalam bagian broadcast televisi, nah berikut adalah mereka-mereka yang berkecimpung di bidang tersebut :
1.       Director (sutradara televisi)
Director atau sutradara bertugas memvisualkan bahasa naskah kedalam bahasa visual. Pencapaian bahasa visual itu bukan pada saat produksi saja, tetapi ia juga harus mampu memvisualkan hingga pascaproduksi / editing (post production).
2.       Art Director
Art DirectorAdalah sebutan bagi Pengarah Seni Artistik dari sebuah produksi. Atau istilah lainnya adalah Kepala Divisi Artistik, bertanggung jawab atas penataan artistik serta segala hal yang berkaitan dengan apa yang akan tampil di depan layar. Ia akan bertanggung jawab terhadap keseluruhan art yang mendukung seperti property, aksesoris, kostum, make up dan wardrobe.
3.       Videografer (Penata Kamera) – Camera Person
Cameraman adalah orang yang bertugas mengambil seluruh kebutuhan gambar berdasarkan naskah (blue print) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa visual.Dalam karya visual fiksi dan non fiksi seorang cameraman bekerja berdasarkan perintah dari sutradara. Sedangkan dalam pembuatan berita ia bekerja selayaknya seorang jurnalis, yakni mengambil gambar berdasarkan kebutuhan naskah berita yang ia tulis.
4.       Script Writer (Penulis Naskah)
Penulis Naskah adalah broadcaster yang bertugas menulis naskah untuk kebutuhan suatu program televisi.
5.       Editor

Editor adalah orang yang bertanggung jawab pada saat paskaproduksi dengan melakukan editing atau proses penyuntingan gambar, hingga suatu program layak untuk ditayangkan atau disiarkan. Di Indonesia seorang editor dituntut untuk mampu membuat credit title, sub title dan beberapa efek grafis serta transisi video/gambar. Dalam pengertian lain seorang editor diibaratkan adalah sutradara kedua karena dianggap mampu memberikan sentuhan kreatif terakhir.

Senin, 16 Mei 2016

SUDAHKAH KITA MEMBAYAR HUTANG PUASA ?

Bismillah, Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh..
Sesuai dengan judul tulisan ini, sudahkah kita membayar hutang puasa? Bagi akhwat-akhwat khususnya, sebagian besar pasti memiliki hutang puasa ramadhan tahun kemarin. Tapi yang jadi pertanyaan sekarang, sudah di ganti kah? Sudah lunaskah? Begitu banyak waktu yang disediakan bagi kita untuk melunasi hutang-hutang puasa tersebut, tapi sudahkah kita manfaatkan waktu sebaik mungkin? Melunasi hutang puasa, tentunya lebih cepat lebih baik. Sebelum ramadhan tiba, bagi yang belum membayar hutang puasa, yuk dilunasi.

1.    Apa hukum meng-qadha’ (membayar utang) puasa?
Qadha’ adalah mekanisme syari’at untuk melaksanakan suatu ibadah yang karena suatu hal  tidak dapat dilaksanakan pada waktunya. Setiap ibadah wajib yang tidak tertunaikan pada waktunya maka wajib pula qadha’nya, termasuk puasa Ramadhan.
Firman Allah swt:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ , وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا أَوْ عَلى سَفَرٍ فَعِدَّةٍ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Barangsiapa diantara kalian yang mendapati bulan (Ramadhan) maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang sakit atau berpergian (lalu ia tidak berpuasa) maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari yang lain.”(Q.S. Al Baqarah [2]: 185)
2.    Kapan waktu pembayaran utang puasa Ramadhan?
Waktu pembayaran utang (qadha’) puasa Ramadhan terbentang luas selama 11 bulan, terhitung mulai Syawal hingga Sya’ban, sebelum masuk bulan Ramadan berikutnya. Jadi, kita boleh membayar utang puasa kapan saja dari 11 bulan tersebut. Tapi keluasan waktu ini hanya berlaku bagi yang meninggalkan puasa karena ada udzur syar’i (alasan yang dibenarkan oleh syari’at), semisal haid, nifas, sakit, musafir, dan sebagainya. Namun bagi mereka yang meninggalkan puasa tanpa ada alasan yang bisa diterima oleh syari’at (tanpa ada udzur syar’i), semisal karena malas, maka mereka wajib meng-qadha’nya sesegera mungkin (mubadarah) hingga tertunaikan semua utang puasanya.
Walaupun waktu qadha’ puasa sangat luas, namun kita tetap disunnahkan agar bersegera membayarnya agar segera pula kita terbebas dari utang-utang tersebut.
Tentang hal ini, Aisyah (istri Rasulullah) pernah berkata:
كَانَ يَكُوْنُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِي شَعْبَانَ .
“Dahulu aku memiliki tanggungan/hutang puasa Ramadhan, dan tidaklah aku bisa mengqadha’nya (karena ada halangan sehingga tertunda) kecuali setelah sampai bulan Sya’ban.” (H.R. Al-Bukhari)
Tentunya qadha’ puasa tidak boleh dilakukan pada hari-hari terlarang, yakni pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dan pada tiga hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13, Dzulhijjah).
3.    Apakah qadha’ puasa harus dilakukan secara berkelanjutan?
Qadha’ puasa boleh dilaksanakan secara berkelanjutan atau berurut-turut, dan boleh pula dilaksanakan secara terpisah-pisah. Jadi, pembayaran utang puasa tidak wajib dibayar secara berurut-urut.

4.    Bagaimana hukum menunda membayar utang puasa sampai Ramadhan yang baru tiba?
Waktu pembayaran utang puasa sangat luas, tetapi anehnya masih saja ada yang menyepelekannya/tidak mengindahkannya sehingga kesempatan yang panjang itu disia-siakan begitu saja. Menanggapi hal ini, para ulama bersepakat bahwa orang semacam ini benar-benar keterlaluan dan dihukumi berdosa karena dia menggampangkan/meremehkan (tasahul) terhadap hukum Allah swt. Kewajiban yang harus ditunaikannya adalah:
  • Beristighfar dan bertaubat atas kelalaiannya menunda-nunda pembayaran utang puasa.
  • Meng-qadha’ puasanya setelah Ramadhan.
  • Membayar fidyah sebagai sanksi atas sikap tasahul-nya, yakni berupa penyerahan bahan makanan pokok sebanyak 1 mud (satuan tradisional Arab, kira-kira sama dengan 6 ons dalam satuan metrik) kepada fakir-miskin sesuai jumlah hari puasa yang ditinggalkannya.
Ini menurut pendapat mayoritas ulama dari kalangan Syafi’iyah, Malikiyah, dan Hanabilah. Sementara menurut ulama-ulama Hanafiyah, membayar fidyah karena tasahul menunda qadha’ puasa tidaklah wajib.
5. Bagaimana Cara Membayar Hutang Puasa Ramadhan karena hamil?
Hutang puasa karena hamil itu bisa diganti dengan cara qadha’, bayar fidyah atau keduanya. Pilihannya memang berbeda antara satu ulama dengan ulama lain. Ada yang mengatakan cukup diganti dengan puasa saja. Juga ada yang mengatakan cukup diganti dengan membayar fidyah. Bahkan ada juga yang mengatakan harus diganti dengan qadha’ puasa dan bayar fidyah sekaligus.
Mereka yang mengatakan bahwa penggantiannya cukup dengan puasa qadha’, berangkat dari kesimpulan bahwa seorang wanita hamil itu sama kasusnya dengan orang sakit. Sebagaimana kita tahu, bahwa seorang yang sakit boleh tidak puasa. Dan sebagai gantinya, harus berpuasa qadha’ sebanyak jumlah hari yang ditinggalkannya itu. Sebagaimana firman Allah SWT:
…Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, maka  sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya  membayar fidyah,  memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan , maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui… (QS. Al-Baqarah : 184)
Namun sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa wanita yang hamil itu lebih dekat seperti keadaan orang yang sudah tua dan tidak mampu puasa. Dalam kasus ini, orang tersebut tidak perlu mengganti dengan puasa qadha’, melainkan cukup hanya dengan membayar fidyah. Yaitu memberi makan fakir miskin. Maka wanita hamil boleh tidak puasa dan cukup membayar dengan fidyah saja.
Ukurannya sebesar satu atau dua mud sesuai dengan ukuran mud Nabi SAW. Bila dikira-kira, ukurannya sebanyak 3,5 liter beras atau 2,5 kg dan diberikan kepada fakir miskin. Satu hari tidak puasa dibayar dengan satu/dua mud fidyah.
Sedangkan As-Syafi‘i berpendapat bahwa wanita hamil yang tidak puasa harus membayar dengan qadha‘ puasa sekaligus juga dengan membayar fidyah. Pendapat Asy-Syafi‘i ini barangkali berat, namun lebih nampaknya beliau mencari titik aman, karena sebaiknya tidak berspekulasi dalam ibadah.
6. Bagaimana membayar fidyah?
…Dan bagi orang-orang yang tidak mampu berpuasa, hendaklah mereka membayar fidyah memberi makan orang miskin… (QS. Al-Baqarah: 184)
Membayar fidyah memang ditetapkan berdasarkan jumlah hari yang ditinggalkan untuk berpuasa. Setiap satu hari seseorang meninggalkan puasa, maka dia wajib membayar fidyah kepada satu orang fakir miskin.
Berapakah Besar Fidyah?
Sebagian ulama seperti Imam As-Syafi‘i dan Imam Malik menetapkan bahwa ukuran fidyah yang harus dibayarkan kepada setiap satu orang fakir miskin adalah satu mud gandum sesuai dengan ukuran mud Nabi SAW. Yang dimaksud dengan mud adalah telapak tangan yang ditengadahkan ke atas untuk menampung makanan, kira-kira mirip orang berdoa.
Sebagian lagi seperti Abu Hanifah mengatakan dua mud gandum dengan ukuran mud Rasulullah SAW atau setara dengan setengah sha‘ kurma atau tepung. Atau juga bisa disetarakan dengan memberi makan siang dan makan malam hingga kenyang kepada satu orang miskin.
Dalam kitab Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili jilid 1 halaman 143 disebutkan bahwa bila diukur dengan ukuran zaman sekarang ini, satu mud itu setara dengan 675 gram atau 0,688 liter. Sedangkan 1 sha` setara dengan 4 mud . Bila ditimbang, 1 sha` itu beratnya kira-kira 2.176 gram. Bila diukur volumenya, 1 sha` setara dengan 2,75 liter.
Siapa Saja yang Harus Bayar Fidyah?
  • Orang yang sakit dan secara umum ditetapkan sulit untuk sembuh lagi.
  • Orang tua atau lemah yang sudah tidak kuat lagi berpuasa.
  • Wanita yang hamil dan menyusui apabila ketika tidak puasa mengakhawatirkan anak yang dikandung atau disusuinya itu.
  • Orang yang menunda kewajiban mengqadha‘ puasa Ramadhan tanpa uzur syar‘i hingga Ramadhan tahun berikutnya telah menjelang. Mereka wajib mengqadha‘nya sekaligus membayar fidyah, menurut sebagian ulama.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh



Kamis, 12 Mei 2016

Ringkasan Tentang Efek Komunikasi Massa - Buku Jalaludin Rakhmat

A.      Pengertian Komunikasi Massa
Bittner, Komunikasi massa @ “Mass Communication is message communicated through a mas medium to a large number of people ”. (Komunikasi masa @ pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang).
Jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang terbesar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
1.       Sistem Komunikasi Massa Versus Sistem Komunikasi Interpersonal
            Sifat Komunikasi massa :
a)      bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis.
b)      bersifat satu arah.
c)       bersifat terbuka.
d)      mempunyai publik yang secara geografis terebar.

Perbedaan teknis pada karakteristik psikologis yang khas di Komunikasi mAsa dan Komunikasi interpersonal, yaitu:
a) Pengendalian Arus Informasi : berarti mengatur jalannya pembicaraan yang disampaikan dan yang diterima.
b)    Umpan balik : metode mengontrol sistem, keluaran (output) sisttem yang dibalikkan kembali (feedback) kepada sistem sebagai masukan (Input) tambahan berfungsi mengatur keluaran berikutnya.
c)      Stimulasi alat Indra L: dalam komunikasi interpersonal, seperti telah kita uraikan pada umpan balik, orang menerima stimulus lewat seluruh alat indranya. Ia dapat mendengar, melihat, mencium, meraba dan merasa.
d)    Proporsi unsur isi dengan hubungan: Pada komunikasi interpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sedangkan pada komunikasi massa unsur isilah yang penting.



2.       Sejarah penelitian efek komunikasi massa
McQuail merangkumkan semua penemuan penelitian pada periode ini sebagai berikut:
a)     Peneguhan dari sikap dan pendapat yang ada
b)    Tergantung pada prestise atau penilaina terhadap sumber komunikasi.
c)    Makin sempurna monopoli komunikai massa, makin besar kemungkinan perubahan pendapat pada dapat ditimbulkan pada arah yang dikehendaki
d)     Sejauh mana suatu persoalan dianggap penting oleh khalayak akan mempengaruhi kemungkinan pengaruh media.
e) Pemilihan dan penafsiran isi oleh khalayak dipengaruahi oleh pendapat dan kepentingan yang adan dan oleh norma-norma kelompok.
f)   Sudah jelas juga bahwa struktur hubungan interpersonal pada khalayak mengantarai arus komunikasi, membatasi dan menentukan efek yang terjadi.

B.      Faktor-Faktor yang mempengaruhi reaksi khalayak pada komunikasi massa

a)      Teori defleur dan Ball Rokeach tentang pertemuan dengan media
Defleur dan Ball Rokeach melihat pertemuan khalayak dengan media berdasarkan tiga kerangka teoritis : perspektif perbedaan individual, perspektif kategori sosial dan perspektif hubungan sosial.
b)      Pendekatan motivasi dan Uses and Gradification
Meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Teori dasar : khalayak dianggap aktif, banyak inisiatif, media massa harus bersaing, banyak tujuan pemilih media massa, penilaian tentang arti kultural dari media massa.
Motif kognitif dan Graftifikasi Media
Motif kognitif menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan untuk  mencapai tingkat ideasional tertentu.
Model afektif dan gratifikasi media

C.       Efek Komunikasi Masa

a)      Efek kehadiran media masa
Bentuk media saja sudah mempengaruhi kita. Medi saja sudah jadi pesan. Ia bahkan menolak pengaruh isi pesan sama sekali. Adapun yang mempengaruhi kita bukan apa yang disampaikan media, tetapi jenis media komunikasi yang kita pergunakan. Interpersonal, media cetak, atau televisi. Teori McLuhan, disebut teori perpanjangan alat indra menyatakan bahwa media massa adalah perluasan dari alat indra manusia 
b)      Efek kognitif Komunikasi Masa
Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung memengaruhi citra kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan dan citra inilah yang mempengaruhi cara kita berperilaku. Efek kognitif komunikasi ada pada pembentukan dan perubahan cara. Kemudian agenda setting.
c)       Efek Afektif Komunkasi Massa
Pembentukan dan perubahan sikap
Ransangan emosional : mood,skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual, dan tingkat identifikasi khalayak dnegan tokoh dalam media massa.
Ransangan seksual
Erotika telah diungkapkan sejak masa kemanusiaan yang paling dini.  Fungsi erotrika ialah aphrodisiac pembangkit gairah sex.
d)      Efek Behavioral Komunikasi Massa
Efek proposial behavioral ialah memiliki ketermpilan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Agresi sebagai efek komunikasi masa, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.
Teori-teori efek sosial komunikasi Massa
Menurut Innis , media mempengaruhi bentuk-bentuk organisasi sosial
Menurut McLuhan, Bahasa mempengaruhi cara berfikir

Menurut Alvivv media mengubah bentuk masyarakat