Rabu, 25 April 2018

Kisah Sukses Gibran Rakabuming Raka, Pendiri Markobar

Martabak Kota Barat atau akrab disebut dengan Markobar merupakan usaha martabak yang dirintis Gibran sejak 2015. Mari kita lihat kisah sukses Gibran Rakabuming Raka dalam merintis usaha kulinernya.

Siapakah Gibran Rakabuming Raka?

Setelah lulus dari University of Technology Sydney, Australia pada tahun 2010, Gibran Rakabuming Raka atau yang akrab disapa Gibran kembali ke Solo dan memulai usaha kuliner. Gibran memulainya dengan merintis catering Chilli Pari kemudian merambah pula ke kuliner martabak yang dinamai Markobar.
Siapa sangka putra sulung seorang Presiden Jokowi dengan begitu rendah hati merintis sebuah usaha kuliner? Penasaran dengan kisahnya? Saya akan mengisahkan kesuksesan Gibran Rakabuming Raka dalam usaha martabaknya.

Hasil gambar untuk Gibran Rakabuming dan martabak dan kateringnya

 

Kisah Awal Tercetusnya Ide Markobar

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi kelahiran tahun 1987 ini memulai usaha kuliner pada tahun 2010. Gibran terkenal dengan jiwa entrepreneur-nya yang ulet dan tegas, sehingga tak pernah terpikir oleh Gibran untuk mendompleng nama besar ayahnya untuk kesuksesan usahanya.
Berbeda dengan keinginan orangtuanya yang meminta Gibran untuk berbisnis di bidang properti, dia memutuskan untuk memulai usaha kuliner dengan melihat potensi besar terhadap bisnis ini di Solo.

Gibran pun tidak mengandalkan orangtuanya dalam urusan modal, dia meminjam sejumlah uang dari bank untuk memulai usaha catering-nya. Setelah sukses menjalani usaha catering, Gibran berpikir untuk merambah dunia kuliner dan membuka usaha martabak dengan berbagai varian topping yang dinamai Markobar.
Markobar mulai dirintis di Solo pada tahun 2015. Markobar kini sudah berkembang dan dapat dinikmati juga di Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Bekerja sama dengan mitra kerjanya, Gibran mempercayakan urusan dapur kepada mitranya, dan dia menjalankan segi pemasarannya dan membawanya ke kota-kota besar di Indonesia.

Hasil gambar untuk Gibran Rakabuming dan martabak


Kesuksesan Usaha Martabak Gibran Rakabuming Raka

Gibran, yang kini sudah menjabat sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo ini beranggapan bahwa usaha martabaknya memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.
Rata-rata penjualan martabak Markobar saat ini adalah 150-200 loyang dalam sehari dan dibandrol harga mulai dari Rp45.000 untuk 1 topping dan mencapai Rp90.000 untuk 8 topping per loyang. Harganya dipasang cukup terjangkau agar menjangkau pasar yang lebih luas.
Gibran menentukan sebuah target setiap kali membuka sebuah gerai baru, yaitu seluruh modal yang diinvestasikan harus kembali dalam waktu maksimal 3 bulan. Gibran juga merencanakan untuk membuka 2 gerai Markobar setiap 2 bulannya untuk pengembangan selanjutnya.

Meski Dicemooh, Gibran Tetap Maju

Usaha martabak dengan berbagai varian topping milik putra sulung Presiden RI periode 2014-2019 ini sempat menghebohkan dunia maya. Seorang netizen bahkan mencemoohnya dengan sebuah komentar pada akun Twitter-nya yang mengatakan bahwa usaha jual beli martabaknya adalah usaha yang kampungan.
Nurun ke anaknya pinjam dana bank Rp1 miliar cuma buat jualan martabak, kampungan,” tulis netizen tersebut dalam akun Twitter yang saat ini sudah berstatus non-aktif. Tidak ambil pusing, Gibran bahkan mengacuhkan cemoohan tersebut.
Yang membuat heboh malah adik kandung Gibran, Kaesang Pangarep yang menanggapi sindiran tersebut dengan santai, “Gapapa, yang penting dari jualan martabak bisa untuk bayar sekolah di Singapore. Saya hepi, Markobar juga hepi,”.
Kaesang tidak mengambil hati sindiran tersebut, malah memanfaatkannya sebagai ajang promosi dengan beberapa tweet bernada sarkastik:

Gambar terkait



Langkah Gibran Rakabuming Raka Selanjutnya

Melihat kesuksesan usaha martabak Markobar, Gibran berencana untuk membuka gerai baru di Bali, Bandung, Manado, dan menambah gerai baru di Jakarta. Pada tahun 2016 dia juga membuka usaha baru di bidang kedai kopi yang dinamai CS Coffee Shop yang kini sudah memiliki gerai di Solo, Semarang, dan Yogyakarta.

Gibran juga memiliki usaha Ceker Ayam Bakar dan seolah tidak mengenal lelah, dia berencana untuk memulai usaha barunya, yaitu Pasta Buntel dalam waktu dekat. Dia mengungkapkan bahwa seluruh usahanya merupakan usaha yang dijalaninya bersama rekan-rekannya, dimana dia lebih berperan di bagian pemasarannya.
Namun dia juga tidak menutup kemungkinan untuk menambah beberapa usaha lagi jika terdapat prospek yang cerah dalam usaha tersebut. Kerja keras dan ketekunan Gibran Rakabuming tentunya patut diacungi jempol dan dijadikan panutan bagi Anda yang ingin memulai usaha.

Gambar terkait

Setiap Usaha Pasti Memiliki Jalan

Melihat kisah sukses seorang Gibran Rakabuming Raka tentunya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dia menunjukkan bahwa tidak peduli siapa dirinya, dia membuktikan bahwa dia tidak memerlukan status putra sulung Presiden Joko Widodo sebagai kunci kesuksesannya.
Tanpa bantuan dari orangtuanya dan hanya bermodalkan pinjaman dan kerja keras, dia mampu memulai usaha catering kecil-kecilan yang kini sudah maju disertai banyak usaha kuliner yang tak kalah sukses.





















Selasa, 24 April 2018

Resep & Cara Membuat Lava Cake Cokelat Kukus (Steam Choco Lava Cake)

 

Hasil gambar untuk cara membuat lava cake

 

Bahan-bahan

3 porsi
  1. 30 gram/ 1.5 sdm tepung terigu yg sudah diayak
  2. 2 butir telur ayam
  3. 25 gram/ 1 sdm gula halus yg sudah diayak
  4. 1 bungkus susu kental manis (SKM) cokelat
  5. 50 gram/ 2 sdm mentega
  6. 50 gram/ 2 sdm dark cooking chocolate (DCC)
  7. secukupnya hiasan kue(sprinkle meses)

Langkah

40 menit
  1. Campurkan telur dan gula halus, lalu aduk hingga tercampur rata dengan menggunakan mixer berkekuatan rendah.
    Atau anda juga bisa menggunakan garpu untuk mengaduknya.
  2. Masukkan tepung terigu dan SKM kedalam adonan telur dan gula tadi, lalu aduk hingga tercampur rata.
  3. Lelehkan mentega dan sisakan 2 sendok untuk mengolesi cetakan.
  4. Potong DCC menjadi kecil-kecil atau diserut agar mudah meleleh.
    Lelehkan DCC dengan cara di tim kemudian tambahkan mentega cair dan aduk perlahan hingga tercampur.
  5. Masukkan adonan DCC kedalam adonan telur dan SKM tadi lalu aduk hingga tercampur rata dan tidak menggumpal.
  6. Panaskan kukusan hingga airnya mendidih.
    Dan gunakan serbet atau kain bersih untuk menutupi tutup panci agar air kukusan tidak jatuh ke kue (karena berpengaruh terhadap kualitas kue yg dihasilkan).
  7. Sambil menunggu kukusan panas, Olesi cetakan dengan mentega cair secara merata.
    Kali ini saya menggunakan cetakan dari gelas kaca berukuran sedang.
    Kemudian tuangkan 3/4 adonan terakhir tadi kedalam cetakan.
  8. Masukkan cetakan kedalam panci, kukus dengan api kecil selama 10 menit.
    Lalu lakukan tes kematangan menggunakan tusuk gigi atau lidi.
    Jika sudah matang, segera lepaskan kue dari cetakan, lalu taburi dengan sprinkle meses. SELAMAT MENIKMATI ^_^

Senin, 14 November 2016

TEORI JOHARI WINDOW


Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback.

Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan masing-masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri, peningkatan personal & komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan peningkatan tim dan hubungan inter-grup.

Terminologi kata Jendela Johari mengarah pada-personel/dari pribadi dan orang lain. Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela joharu. Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari juga berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory (EQ), dan kesadaran individu serta peningkatan EQ.

Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan menerima feedback adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback tersebut, kita bisa melihat/mengenal orang lain, dan demikian sebaliknya. Individu lain juga belajar bagaimana pandangan kita terhadap mereka. Feedback menginformasikan kepada individu ataupun kelompok, baik secara verbal maupun non-verbal dalam berkomunikasi. Informasi yang diberikan seseorang menceritakan kepada yang lain bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia, bagaimana perasaannya, dan apa yang diterimanya (feedback dan self disclosure). Feedback juga bisa diartikan sebagai reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya lebih menonjol pada persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku seseorang bisa mempengaruhi mereka (menerima feedback).
Ketika Jendela Johari digunakan untuk membangun hubungan antar kelompok 'personal' dikategorikan sebagai kelompok dan 'orang lain' menjadi kelompok lain.

Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau malah tidak tahu sama sekali.

Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari tersebut dapat dilihat pada diagram di berikut:   

Known by self
Unknown by self
Arena "Diri Terbuka"
Blind Area    "Diri Buta"
Hidden Area "Diri Tersembunyi"
Unknown Area "Diri Tak Dikenali"

Dari diagram tersebut, bisa dijabarkan:
  • Pada kolom 1.  Disebut dengan "diri terbuka", apa yang diketahui oleh 'personal' atau individu juga diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan 'daerah terbuka' atau 'areal bebas' atau 'diri bebas' ataupun 'arena'.
  • Pada kolom 2. Disebut dengan "diri buta". Apa yang diketahui oleh individu tidak diketahui. bisa juga disebut "blind spot: atau :blind area".
  • Pada kolom 3. Disebut dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si individu tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah tersembinyu" atau "daerah yang dihindari".
  • Pada kolom 4. Disebut dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui oleh individu juga tidak diketahui oleh orang lain.


Selanjutnya, uraian masing-masing kolom / kuadran:

Jendela Johari pada Kuadran - I (Diri Terbuka)

Pada Jendela Johari pertama ini dikenal juga sebagai "daerah bebas aktivitas" adalah berisikan informasi mengenai personal / individu-perilaku, kebiasaan, perasaan. Emosi, pengatahuan, pengalaman, keahlian, pandangan, dan lain-lain. Kemudianm ditetapkan sebagai person (the self/diri) dan kelompok ('other'/orang lain).

Substansi dari kelompok seharusnya selalu berusaha 'membangun' daerah/diri terbuka kepada setiap individu, karena ketika bekerja pada wilayah ini dengan orang lain pada saat paling efektif dan produktif, dan kelompok juga demikian kondisinya. Diri terbuka ini dapar dilihat pada ruang di mana komunikasi dan kerja sama yang baik terjadi, bebas dari kerusuhan, ketidakpercayaan, kebingungan, konflik dan kesalahpahaman.

Kuadran terbuka mempersembahkan hal-hal yang sama-sama diketahui oleh individu maupun orang lain. sebagai contoh; X mengetahui nama Z dan demikian sebaliknya. Dan jika mereka menel;usuri ke webside pribadi masing-masing diri, maka mereka akan saling mengetahui apa yang menjadi kesukaan/ketertarikan masing-masing. Kuadran terbuka bisa juga mencakup tidak hanya informasi faktual, tetapi juga bagaimna perasaan, motivasi, perilaku, keinginan, kebutuhan, dan lain- lain. Dari si X atau pun Z, pokoknya informasi-informasi yang bisa mewakili diri individu. Ketika kita bertemu dengan orang-orang baru, ukuran kuadran terbuka tidak terlalu luas. Sejak setelah ada waktu tersisihkan untuk saling bertukar informasi, lain halnya ketika proses mendalami seseorang, Jendela (shades) akan bergerak ke bawah atau ke kanan, menempatkan lebih banyak informasi ke dalam Jendela Terbuka.



Jendela Johari pada Kuadran -  II (Diri Buta)

Dengan mencari atau mendapatkan feedback dari orang lain, seharusnya bisa mengurangi gejala pada Jendela / kuadran ini dan dapat memperluas "diri terbuka" yang notabenenya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri, kuadran dua ini tidak efektif untuk dibawa ke individu atau kelompok

Ambil contoh, ketika X makan malam direstoran dengan Z, lalu ketika telah menempel sesuatu entah itu remah makan atau apa, di wajah X, maka X tidak akan tahu, sedangkan Z sangat leluasa untuk segera mengetahui ada sesuatu menempel di wajah X. Pada saat Z mengatakan ada sesuatu di wajah X, maka jendela akan mengarah ke kanan, memperluas daerah "diri terbuka".



Jendela Johari pada Kuadran – III (Diri Tersembunyi )

Daerah tersembunyi mencakup sensitivitas, ketakutan, agenda tersembunyi, rahasia, banyak hal yang diketahui oleh seseorang tapi tidakdiceritakannya untuk berbagai alasan. Contohnya saja dalam webside pribadi, X tidak pernah menyebutkan apa salah satu rasa favorit eskrim yang paling disukainya, informasi tersebut merupakan kuadran tersembunyi X, namun ketika X membuka rahasianya dengan mengatakan bahwa coklat adalah eskrim kesukaannya, maka X mendorong kuadrannya ke bawah sehingga sedikit memperluas "diri terbuka" atau arena.

Sekali lagi, ada begitu banyak rahasia yang belum terbongkar, ketika terjadi upaya untuk saling mengenal dan percaya satu sama lain, maka akan tercipta suatu kenyamanan dalam membuka diri sendiri, inilah yang dinamakan "self disclosure”.

Informasi dan perasaan-perasaan tersembunyi yang relevan seharusnya bisa dipindahkan ke daerah/diri terbuka melalui proses 'dis closure'. Intinya, membuka diri dan mengekspos perasaan & informasi yang relevan melalui proses exposure dan self disclosure terminologi Jendela Johari, agar dapat memperluas daerah diri terbuka. Dengan berbagai cerita apa yang kita rasakan dan hal-hal lain seputar diri akan membantu mengurangi "daerah/diri tersembunyi", di lain pihak, tentu saja dapat memperluas daerah/diri terbuka, yang tidak lebih baik dari pengertian, kerjasama, kepercayaan, produktivitas dan keefektipan tim kerja, mengurangi daerah/diri tersembunyi (hidden area) juga membantu mengurangi kebingungan, tingakta kesalapahaman, miskin komunikasi, dan lain-lain.



Jendela Johari pada Kuadran – IV (Diri Tak Dikenal)

Kuadran ke empat ini mengandung informasi, perasaan, kemampuan laten, pengalaman, dan lain-lain yang sama sekali tidak diketahui baik oleh individu yang bersangkutan maupun oleh orang lain, hal-hal tersebut di atas bisa jadi cukup dekat ke permukaan, yang mana cukup positif dan berguna, atau bahkan bisa jadi aspek- sapek yang lebih dalam dari personaliti seseorang yang mempengaruhi tingkat perilakunya. Kebanyakan daerah tertutup ini dijumpai pada anak-anak muda dan orang-orang yang minim pengalaman atau kepercayaan diri.

Berikut beberapa faktor daerah tertutup yang mempengaruhinya:
  • Tingkat kemampuan yang dibawah rata-rata atau sedikit mendapat kesempatan, kepercayaan diri yang minim, dan kurang berlatih.
  • Kemampuan alami, bahwa seseorang tidak menyadarinya.
  • Ketakutan atau menghindari diri bahwa mereka memiliki potensi untuk terjangkit penyakit yang tidak diketahui.
  • Terkondisikan oleh perilaku atau kebiasaan sedari kecil.  Daerah/diri tertutup ini juga dipengaruhi oleh perasaan terkesan atau perasaan- perasaan tidak nyaman lainnya yang berakar pada kejadian-kejadian formatif dan pengalaman pahit pada masa lalu, yang mempengaruhi si individu secara berkelanjutan. Untuk pekerjaan dan dalam konteks organisasi, Jendela Johari sebaiknya tidak digunakan pada kasus di atas.


JENDELA IDEAL ITU

Idealnya sebuah jendela diri itu bisa dilihat dari tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok ataupun hubungan dengan individu lain, jika berada pada jendela ini ukuran arena atau diri terbuka akan meningkat, dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok sosial. Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk saling memberi feedback dan difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.



Arena/daerah/diri terbuka menyarankan kita untuk membuka diri kepada anggota kelompok lainnya, karena dengan adanya keterbukaan, anggota kelompok lain tidak akan bersikap intropert (tertutup) atau malah akan lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan mengerti bagaimana sikap dan sifat kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada akhirnya akan memberikan feedback yang positif pula.

Sedikit tambahan mengenai faktor-faktor yang menghambat individu dalam memperbaiki jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan dan hubungan dari individu itu sendiri.


Faktor penghambat dari lingkungan
Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya; ada pihak yang lebih dominan sehingga menghambat pengembangan diri.

Faktor Intern
Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tidak bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.
Ø  Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
Ø  Faktor Usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda lebih hebat karena produktif.


Pengaruh antara faktor psycologis (pembelajaran) dan subbudaya (agama) dengan keputusan membeli

Komunitas Muslim di seluruh dunia telah membentuk segmen pasar yang potensial dikarenakan pola khusus mereka dalam mengkonsumsi suatu produk. Pola konsumsi ini diatur dalam ajaran Islam yang disebut dengan Syariat. Dalam ajaran Syariat, tidak diperkenankan bagi kaum muslim untuk mengkonsumsi produk-produk tertentu karena substansi yang dikandungnya atau proses yang menyertainya tidak sesuai dengan ajaran Syariat tersebut. Dengan adanya aturan yang tegas ini maka para pemasar memiliki sekaligus barrier dan kesempatan untuk mengincar pasar khusus kaum Muslimin.

 Pemahaman yang semakin baik tentang agama makin membuat konsumen Muslim menjadi semakin selektif dalam pemilihan produk yang dikonsumsi. Khusus di Indonesia, konsumen Muslim dilindungi oleh lembaga yang secara khusus bertugas untuk mengaudit produk-produk yang dikonsumsi oleh konsumen Muslim di Indonesia. Lembaga ini adalah Lembaga Pengawasan dan Peredaran Obat dan Makanan – Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Lembaga ini mengawasi produk yang beredar di masyarakat dengan cara memberikan sertifikat halal sehingga produk yang telah memiliki sertifikat halal tersebut dapat memberi label halal pada produknya. Artinya produk tersebut secara proses dan kandungannya telah lulus diperiksa dan terbebas dari unsur-unsur yang dilarang oleh ajaran agama Islam, atau produk tersebut telah menjadi kategori produk halal dan tidak mengandung unsur haram dan dapat dikonsumsi secara aman oleh konsumen Muslim.

Produk-produk yang mendapat pertimbangan utama dalam proses pemilihannya berdasarkan ketentuan Syariat yang menjadi tolok ukur untuk konsumen Muslim adalah produk-produk makanan dan minuman. Ketidakinginan masyarakat Muslim untuk mengkonsumsi produk-produk haram akan meningkatkan keterlibatan yang lebih tinggi dalam proses pemilihan produk (high involvement). Dengan begitu akan ada produk yang pilih untuk dikonsumsi dan produk yang disisihkan akibat adanya proses pemilihan tersebut. Proses pemilihannya sendiri akan menjadikan kehalalan sebagai parameter utamanya. Ketentuan ini membuat keterbatasan pada produk-produk makanan untuk memasuki pasar umat Muslim. Konsumen Muslim sendiri juga bukan tanpa kesulitan untuk memilah produk-produk yang mereka konsumsi menjadi produk dalam kategori halal dan haram. Tentunya untuk memeriksakan sendiri kondisi kehalalan suatu produk adalah kurang memungkinkan. Hal ini berkaitan dengan masalah teknis dalam memeriksa kehalalan suatu produk, seperti uji kimia, pengamatan proses serta pemeriksaan kandungan produk.


Adanya LPPOM-MUI dapat membantu masyarakat memudahkan proses pemeriksaan kehalalan suatu produk. Dengan mendaftarkan produk untuk diaudit keabsahan halal-nya oleh LPPOM-MUI sehingga produknya bisa mencantukan label halal dan hal itu berarti produk tersebut telah halal untuk dikonsumsi ummat Muslim dan hilanglah barrier nilai yang membatasi produk dengan konsumen Muslim. Hal ini berarti peluang pasar yang sangat besar dapat terbuka.



Dengan adanya label halal ini konsumen muslim dapat memastikan produk mana saja yang boleh mereka konsumsi, yaitu produk yang memiliki dan mencantumkan label halal pada kemasannya. Secara teori maka, untuk para pemeluk agama Islam yang taat,pilihan produk makanan yang mereka pilih adalah makanan halal yang diwakili dengan label halal.


PEMBELAJARAN

Menurut Schiffman dan Kanuk (2010:210), pembelajaran adalah “The process by which individuals acquire the purchase and consumption knowledge and experience that they apply to future related behavior.” Dapat diartikan bahwa pembelajaran konsumen itu merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan berubah dan menghasilkan pengetahuan dan pengalaman.
Menurut Kotler (2004:198), Proses belajar seseorang merupakan hasil yang saling mempengaruhi dari empat unsur dasar, yaitu :
  1. Dorongan, yaitu rangsangan internal (dalam diri konsumen) yang muncul karena adanya kebutuhan sehingga memaksa mereka untuk bertindak. Konsumen yang ingin membeli rumah baru akan terdorong untuk mencari informasi apapun mengenai hal yang berkaitan dengan rumah, misalnya lokasi hunian, bentuk dan tipe rumah, harga, cara pembayaran, lingkungan hunian, dan sebagainya.
  2. Isyarat, yaitu stimulus yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana tanggapan seseorang. Iklan, kemasan produk, harga, dan produk adalah stimulus atau isyarat yang akan mempengaruhi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
  3. Respon, merupakan reaksi perilaku seseorang terhadap dorongan dan isyarat yang diperoleh. Belajar terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap isyarat tersebut.
  4. Penguatan, adalah kondisi yang terjadi apabila perilaku individu terbukti dapatmemperoleh kepuasan. Ini berarti, perilaku individu yang sama akan terulang apabila penguatan tersebut positif dan sebaliknya tidak terulang jika negatif.



SUBBUDAYA

Kotler dan Keller (2009:166), menyatakan bahwa “Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka.” Subbudaya yang terdiri dari kelompok kebangsaan, keagamaan, ras,dan wilayah geografis.




  • Islam Sebagai Subbudaya
Menurut Shiffman dan Kanuk (2010:400), para anggota dari semua kelompok agama cenderung membuat keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh identitas keagamaan mereka. Pada umumnya, perilaku konsumen secara langsung dipengaruhi oleh agama dalam hal pemilihan dan pembelian produk.

Menurut Shaari dan Shahira (2010:444) ada 4 dimensi penentu pembelian produk halal, dimensi tersebut adalah:

  • Konsep pemasaran. Reaksi konsumen terhadap strategi pemasaran memiliki dampak besar pada keberhasilan perusahaan. Pemahaman dasar konsumen dalam pemasaran menuntut perusahaan untuk menciptakan bauran pemasaran yang dapat memuaskan pelanggan mereka dengan menganalisis apa, di mana, kapan dan bagaimana konsumen membeli.
  • Kesadaran. Munculnya kesadaran di antara konsumen Muslim tentang kehalalan produk untuk menghindari penggunaan produk yang terdiri dari zat alkohol, lemak babi, hewan atu hal-hal yang tidak halal dalam produk.
  • Sertifikasi Halal. Proses untuk memperoleh sertifikat halal melalui beberapa tahap untuk membuktikan bahwa bahan, proses produksi memenuhi standar LPPOM-MUI.
  • Agama. Memainkan peran penting dalam mempengaruhi sikap dan perilaku serta keputusan pembelian konsumen.

TEKNIK PRESENTASI

Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.

Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan.

Hal yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai berikut :
  • Menarik minat dan perhatian peserta
  • Mengarahkan perhatian peserta
  • Mempertahankan minat dan perhatian peserta
  • Menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
  • Menjaga etika atau kode etik presentasi



Menampilkan presentasi yang menarik dan memukau, mutlak dilakukan oleh seorang presenter. Berikut ada beberapa teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang akan membuat audiens Anda terpukau dengan penampilan Anda.

1.       Teknik Bercerita
Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens. Terlebih, jika cerita dikemas dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi pikiran audiens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens.

Bagaimana cara menggunakan cerita dalam  presentasi?
Gunakan cerita yang sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi Anda atau pengalaman orang lain yang inspiratif, mengharukan atau pun yang lucu.  Berceritalah dengan penuh antusias dan penghayatan.

2.       Teknik Humor
Beberapa presentasi terbaik dan terjelek mengandalkan humor. Perbedaannya terletak pada kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara tepat akan membuat audiens benar-benar terhibur dengan presentasi Anda. Terlebih, jika humor disampaikan natural. Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan humor yang tidak dibuat-buat. Kalaupun memang humor itu sudah menjadi bagian dari persiapan Anda. Anda harus benar-benar sudah melatihnya, sehingga Anda mampu menyampaikannya senatural mungkin. Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan diri menggunakan humor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena menggunakan humor dalam presentasi membutuhkan keterampilan khusus yang tidak semua presenter mampu melakukannya.

3.       Teknik Pengulangan
Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sampaikan, Anda bisa menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Anaphora adalah istilah Yunani yang digunakan untuk menggambarkan pengulangan dari kata atau frase yang sama pada awal klausa atau kalimat berurutan. Teknik presentasi Anaphora biasanya digunakan pada presentasi atau pidato yang inspirasional atau motivasional. Tujuannya adalah untuk mengajak audiens dan mempengaruhi emosi audiens supaya menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh presenter.

4.       Teknik The Rule Of Three
The Rule Of Three adalah salah satu teknik presentasi kelas dunia yang sudah banyak digunakan oleh pakar-pakar presentasi dari zaman-zaman. Teknik ini akan memudahkan Anda untuk mengekspresikan konsep lebih lengkap, menekankan poin presentasi Anda, dan memudahkan audiens mengingat apa yang Anda sampaikan.

5.       Teknik Vocal
Suara adalah kekuatan utama seorang presenter.  Menarik dan tidaknya sebuah presentasi salah satunya juga akan sangat ditentukan dari teknik vocal ini. Karena itu jika Anda ingin bisa tampil menarik maka gunakan teknik vocal ini Anda dengan baik. Bicaralah dengan suara yang jelas, tidak bergumama, gunakan nada atau suara yang dapat mereflesikan pesan yang akan Anda sampaikan. Lakukan varisasi pada vulume suara, kecepatan berbicara maupun kedalam suara yang Anda sampaikan.

6.       Teknik Body Lenguage
Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power Of Public Speaking menjelaskan ada dua manfaat menggunakan bahasa tubuh  yaitu untuk memperkuat kata-kata dan sebagai cerminan perasaan. Jadi apa yang Anda sampaikan, bagaimana perasaan Anda dapat dengan mudah terlihat oleh audiens jika didukung dengan bahasa tubuh yang senada.

7.       Jadi diri sendiri

Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa saja yang Anda kagumi. Kenapa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka. Cara terbaik menjadi presenter yang  menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri sendiri. Anda harus memahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu menggunakan teknik sesuai dengan kemampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai diri Anda, bukan sebagai orang lain. Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri sendiri.

MARKETING SERVICE

Apa yang dimaksud dengan service marketing dan Jelaskan bagaimana implementasinya daripada service marketing ?

AMA (2004) mengatakan bahwa “Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses penciptaan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikinan rupa, sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholdernya.” (Pelanggan, karyawan, perusahaan lain, persaingan, dan masyarakat secara umum).

Service Marketing adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan menarik dan mempertahankan pelanggan, guna untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan organisasi/perusahaan.



Implementasi Marketing
  1. Informasi manajemen memainkan peran penting dalam pemasaran jasa
  2. Informasi tidak hanya dikumpulkan selama riset pasar awal tetapi juga selama layanan (marketing) seluruh proses.
  3. Informasi dapat menyebar tidak hanya selama tahap komunikasi awal tetapi juga (dan terutama) selama proses produksi layanan.
  4.  Penting untuk memastikan arus informasi yang efektif dalam perusahaan.


Bagaimana kita bisa menciptakan customer service adalah sangat bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Kreativitas dan komitmen sangat dibutuhkan dalam hal ini agar perusahaan kita bisa menjadi unik di mata konsumen dan mampu tampil menonjol. Selain mutu produk atau layanan yang diberikan perusahaan, customer service adalah komponen terpenting berikutnya yang menentukan daya tahan dan daya saing suatu perusahaan.

Selasa, 17 Mei 2016

BROADCASTING


Broadcasting adalah distribusi audio atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton.Para penonton mungkin masyarakat umum atau sub-relatif besar penonton, seperti anak-anak atau orang dewasa muda.
Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.
Pengertian Broadcast :
Proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.
Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio
Kalimat broadcasting berlaku pada dunia pertelevisian dan radio.Dimana duniabroadcasting ini selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya untuk kalangan remaja. Jenis produksi yang diproses oleh perusahaan broadcasting antara lain : Profile Perusahaan (Corporate Profile), Program Televisi (TV Program), Musik Video (Video Clip), Iklan Televisi (TV Comercial).
Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang disebut komunikator yang ditujukan kepada sejumlah sasaran dalam hal ini adalah komunikan. ecara umum, broadcasting merupakan sajian program acara dalam proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk menghibur dan mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak penyiaran.

Menurut Ben H. Henneke, seorang ahli radio siaran mengartikan Broadcasting (Penyiaran) adalah :
“ Radio Announcing is nothing more than an attempt to communicate information may reach millions, it is directed to to the individual listener and the communication is complete only when the listener hears, comprehends, is interested and then act upon what he hears”
(Penyiaran tidak lain adalah hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya pada pendengar secara perorangan dan komunikasi tersebut sempurna bila pendengar
Kelima syarat itu jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan adalah sebagai berikut:
a.       Harus tersedia spektrum frekuensi radio.
b.      Harus ada sarana pemancaran (transmisi)
c.       Harus adanya perangkat penerima siaran (receiver).
d.      Harus adanya siaran (program atau acara)
e.       Harus dapat diterima secara serentak/bersamaan

BROADCASTING DALAM ILMU KOMUNIKASI
Broacasting merupakan sub disiplin ilmu komunikasi terapan (applied communication)yang khusus mempelajari pengemasan pesan melalui media massa elektronik seperti televisi, radio dan internet.
Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan denga masyarakat luas.
Ruang lingkup broadcast meliputi:
1.       Presenter
2.       Kameramen
3.       Wartawan media
4.       Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.
Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi.Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter televisi dan produser.Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis.Radio dan, khususnya televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.


Pekerjaan menjadi seorang broadcaster (sebutan untuk mereka yang bekerja di bidang broadcasting) sangat mengasyikkan bahkan banyak tantangan yang setiap hari mereka temui. Lalu apa saja yang ada dalam bagian broadcast televisi, nah berikut adalah mereka-mereka yang berkecimpung di bidang tersebut :
1.       Director (sutradara televisi)
Director atau sutradara bertugas memvisualkan bahasa naskah kedalam bahasa visual. Pencapaian bahasa visual itu bukan pada saat produksi saja, tetapi ia juga harus mampu memvisualkan hingga pascaproduksi / editing (post production).
2.       Art Director
Art DirectorAdalah sebutan bagi Pengarah Seni Artistik dari sebuah produksi. Atau istilah lainnya adalah Kepala Divisi Artistik, bertanggung jawab atas penataan artistik serta segala hal yang berkaitan dengan apa yang akan tampil di depan layar. Ia akan bertanggung jawab terhadap keseluruhan art yang mendukung seperti property, aksesoris, kostum, make up dan wardrobe.
3.       Videografer (Penata Kamera) – Camera Person
Cameraman adalah orang yang bertugas mengambil seluruh kebutuhan gambar berdasarkan naskah (blue print) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa visual.Dalam karya visual fiksi dan non fiksi seorang cameraman bekerja berdasarkan perintah dari sutradara. Sedangkan dalam pembuatan berita ia bekerja selayaknya seorang jurnalis, yakni mengambil gambar berdasarkan kebutuhan naskah berita yang ia tulis.
4.       Script Writer (Penulis Naskah)
Penulis Naskah adalah broadcaster yang bertugas menulis naskah untuk kebutuhan suatu program televisi.
5.       Editor

Editor adalah orang yang bertanggung jawab pada saat paskaproduksi dengan melakukan editing atau proses penyuntingan gambar, hingga suatu program layak untuk ditayangkan atau disiarkan. Di Indonesia seorang editor dituntut untuk mampu membuat credit title, sub title dan beberapa efek grafis serta transisi video/gambar. Dalam pengertian lain seorang editor diibaratkan adalah sutradara kedua karena dianggap mampu memberikan sentuhan kreatif terakhir.